Jumat, 20 Januari 2017

SEJARAH INDONESIA DI ZAMAN PENJAJAHAN


animasi-bergerak-selamat-datang-0290

SUMBER DARI http://www.idsejarah.net/2014/01/sejarah-voc-di-indonesia_29.html


LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BELANDA KE INDONESIA
Hasil gambar untuk GAMBAR BELANDA MASUK INDONESIA

Yang melatar belakangi belanda ke tanah air adalah karena kota konstatinopel ke jatuh ke tangan bangsa turki pada 1453 M. Sehingga rempah-rempah di eropa menjadi mahal karena jumlahnya dibatasi oleh turki, hal inilah yang membuat bangsa-bangsa eropa berusaha mencari ke dunia timur.Faktor politiknya yaitu ingin mengalahkan turki dari belakang serta ingin meneruskan perang salip didunia timur. Faktor ekonominya ingin mendapatkan rempah-rempah dengan harga murah. Selain faktor politik dan ekonomi, belanda juga bermaksud menyebarkan pengaruh renaissance, agama nasrani, dan bidang sosial serta budaya. Faktor lainya karena dikuasainya portugis oleh spanyol 1580 sehingga belanda mengalami kesulitan mencari rempah- rempah di pelabuhan portugis.Seabad sesudah bangsa Portugis, bangsa Belanda sampai di Asia. Di Eropa, mereka sudah berhasil mengembangkan sebuah usaha pengangkutan laut antar negara Eropa, mereka mengambil rempah dari Portugal ke Eropa Timur dan Utara. Perang delapan puluh Tahun Spanyol dan Belanda, Portugal berhasil ditaklukan oleh Spanyol & perdagangan Belanda di sana di larang. Kemudian Belanda berusaha sendiri mencari jalan ke Asia, jalan sebelah utara Rusia dan Siberia gagal. Jalan mengelilingi Afrika berhasil mereka pelajari dari bangsa Portugis, lalu berlayar melalui rute ini ke Asia. Kapal-kapal Belanda tidak berlayar ke India melainkan langsung ke Jawa. Tepatnya pada 1589, pertama kali Belanda berlabuh di Banten.Yang menjadi pokok yaitu ekspor cengkeh dari Ternate, Ambon & Seram, pala dari Banda dan lada dari Sumatera, Banten serta Malaka. Sedangkan Impor barang Timur diantaranya poerselin & sutera dari Tiongkok, kapas dari India, permadani dari Persia. Hanya Banten-lah yang mempunyai barang dalam negeri yaitu “lada”. Jawa sendiri tak menghasilkan buat pasar dunia.

⇥   Sejarah VOC di Indonesia


Latar belakang dibentuknya 
   

Keinginan Belanda untuk melakukan monopoli dibidang perdagangan dikawasan Nusantara, ternyata tidak hanya merupakan keingan Belanda sendiri, tetapi juga negara lainnya, seperti Inggris. Bahkan Inggris telah mendahului langkah VOC dengan membentuk sebuah perserikatan dagang untuk kawasan Asia di tahun 1600 yang diberi nama EIC (East India Company), yang mana telah menimbulkan kekawatiran dikalangan para pedagang Belanda sehingga persaingan yang tadinya ada diantara mereka sendiri berubah menjadi kesepakatan untuk membentuk sebuah badan dagang guna membendung EIC.


animasi-bergerak-jepang-0064
Untuk menghilangkan persaingan antar pedagang Belanda dan untuk mengahadapi persaingan dagang dengan bangsa Eropa lainya, seorang anggota parlemen dari Belanda bernama Johan van Oldebanevelt mengajukan usul mengenai penggabungan pedagang - pedagang Belanda menjadi serikat dagang. Maka pada tanggal 20 Maret 1602, atas prakarsa Pangeran Maurits dan Olden Barneveld didirikan kongsi perdagangan bernama Verenigde Oost-Indische Compagnie - VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang di kepalai oleh Francois Wittert.


Tujuan dibentuknya VOC
Adapun tujuan dari dibentunya VOC di Indonesia:
a. Menghindari persaingan dagang tidak sehat diantara sesama pedang Belanda sehinggan keuntungan maksimal dapat diperoleh.
b. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dagang dengan bangsa Eropa lainya.
c. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spayol yang masih menduduki Bealnda.



Hak istimewa ( hak octroi ) VOC
Untuk menguasai perdagangan di Indonesia dan dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa , maka VOC diberikan hak-hak istimewa ( Hak Octroi ) dari pemerintah Belanda yang meliputi hal berikut :
a. Hak monopoli perdagangan
b. Hak mencetak dan mengedarkan uang
c. Hak mengangkat dan memperhentikan pegawai
d. Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja
e. Hak memiliki tentara sendiri
f. Hak mendirikan benteng
g. Hak menyatakan perang dan damai
h. Hak mengangkat dan memperhentikan penguasa-penguasa setempat.
i. Hak menjalankan kekuasaan kehakiman

Karena hak-hak yang dimiliki VOC ini, menyebabkan VOC berkembang pesat, bahkan Portugis mulai terdesak. Untuk mengusung kepentingan VOC diangkatlah gubnur jendral VOC yang pertama yaitu Pieter Both (1610-1614). Pada masa gubnur jendral J.P Coen menilai Jayakarta lebih strategis, pada tahun 1611 berhasil direbutnya dan diuabh namanya menjadi Batavia. Kota ini lalu dijadikan pusat kekuasaan VOC di Indonesia.

Politik Ekonomi VOC
Usaha VOC untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya adalah melalui monopoli perdagangan. Untuk itu VOC menerapakan beberapa aturan dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain :

    animasi-bergerak-perkelahian-0018
  1. Verplichhte Leverantie
    Verplichhte Leverantie yaitu memaksa pribumi untuk menjual hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC. Peraturan ini melarang rakyat untuk menjual hasil bumi kepada pedagang lain selain VOC. Hasil bumi tersebut diantaranya lada, kapas, kayu manis, gula, beras, nila serta binatang ternak. 

  2. Contingenten
    Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.

  3. Ektripasi
    Ektripasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot.

  4. Pelayaran Hongi
    Pelayaran Hongi yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya. Tujuan diadakannya pelayaran Hongi adalah menghindari adanya penyelundupan dan pasar gelap yang menyalahi aturan monopoli VOC. Tindakan VOC bagi yang melanggar ketentuan yang sudah disepakati VOC diantaranya penyitaan barang dagangan, di masukkan ke penjara, dijual ke pasar budak sampai yang terkejam yaitu di bunuh.
  5. Preanger Stelsel 
    Sistem Priangan atau lebih dikenal dengan Preanger Stelsel yaitu penyerahan wajib pajak kepada VOC atas hasil bumi masyrakat di wilayah Priangan pada periode 1677 - 1871 bukan berupa uang melainkan hasil bumi yang setara dengan uang pajak tersebut. Selain penyerahan wajib berupa hasil bumi, VOC juga memaksa pribumi menjadi budak apabila pribumi tersebut tidak mempunyai lahan. Pribumi tersebut dipekerjakan untuk menanam tanaman sesuai yang diinginkan VOC dengan sistem kerja rodi / kerja paksa tanpa adanya upah dari VOC.
Dampak positif dari politik ekonomi VOC bagi Indonesia adalah rempah - rempah Indonesia menjadi komoditi yang sangat laku di Eropa sedangkan dampak negatif dari politik ekonomi ini adalah terjadi penindasan pada kaum pribumi dalam upaya monopoli VOC dalam perdagangan rempah - rempah. Dampak positif bagi pihak VOC adalah keuntunga sebesar besarnya untuk mengisi kas negeri Belanda. Namun keuntungan ini tidak diimbangi dengan moral pejabat petinggi VOC, terjadi korupsi di berbagai tingkatan pejabat VOC. Meskipun pendapatannya besar tetapi akibat dari korupsi - korupsi yang dilakukan pejabat VOC juga turut mengurangi kas pemasukan untuk Belanda. Hutang - hutangpun dilakukan negeri Belanda dan pada akhirnya pada 31 Desember 1799 VOC dibubarkan untuk selanjutnya digantikan oleh Belanda. Hutang - hutang VOC pada periode sebelumnya kemudian berpindah tangn ke Belanda mengakibatkan kas belanda berkurang dan bahkan kosong.

Sistem Birokrasi VOC
Untuk memerintah wilayah-wilayah di Indonesia, VOC mengangkat seorang gubernur jendral yang dibantu oleh empat orang anggota yang disebut Raad van Indie (dewan India). Dibawah gubernur jendral ada gubernur yang memimpin suatu daerah, serta dibawah gubernur ada residen yang dibantu oleh asisten residen. Beberapa gubernur jendral VOC yang duianggap berhasil mengembangkan usaha dagang dan kolonisasi di Indonesia:
a) Jaan Pieterszoon Coen ( 1619-1629 )
b) Antonio van Diemen ( 1636-1645 )
c) Joan Maetsycker ( 1653-1678 )
d) Cornelis Speelman ( 1681-1684 )

Dalam melaksanakan sistem pemerintahan VOC menerapkan sistem pemerintahan tidak langsung dengan memanfaatkan sistem feodalisme yang sudah berkembang di Indonesia.

Perlawanan kerajaan-kerajaan Islam terhadap VOC 
  • Perlawanan Mataram terhadap VOC (1628-1629)
Sultan Agung (1613-1645) adalah raja terbesar Mataram yang bercita-cita: (1) mempersatukan seluruh Jawa di bawah Mataram, dan (2) mengusir Kompeni (VOC) dari Pulau Jawa. Untuk merealisir cita-citanya, ia bermaksud membendung usaha-usaha Kompeni menjalankan penetrasi politik dan monopoli perdagangan.
Hasil gambar untuk perlawanan rakyat mataram
PERLAWANAN RAKYAT MATARAM
Pada tanggal 18 Agustus 1618, kantor dagang VOC di Jepara diserbu oleh Mataram. Serbuan ini merupakan reaksi pertama yang dilakukan oleh Mataram terhadap VOC. Pihak VOC kemudian melakukan balasan dengan menghantam pertahanan Mataram yang ada di Jepara. Sejak itu, sering terjadi perlawanan antara keduanya, bahkan Sultan Agung berketetapan untuk mengusir Kompeni dari Batavia.

Serangan besar-besaran terhadap Batavia, dilancarkan dua kali. Serangan pertama, pada bulan Agustus 1628 dan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang I di bawah pimpinan Baurekso dan Dipati Ukur, sedangkan gelombang II di bawah pimpinan Suro Agul-Agul, Manduroredjo, dan Uposonto. Batavia dikepung dari darat dan laut selama tiga bulan, tetapi tidak menyerah. Bahkan sebaliknya, tentara Mataram akhirnya terpukul mundur. Perlawanan pertama mengalami kegagalan disebabkan :

a. Kondisi pasukan Mataram yang kelelahan
b. Terserang penyakit

Perlawanan rakyat Mataram kedua terhadap VOC di Batavia dilaksanakan tahun 1629. Sultan Agung menyerang Batavia untuk kedua kalinya yang dipimpin oleh Dipati Puger dan Dipati Purbaya. Pasukan Mataram berusaha membendung sungai Citarum yang melewati kota Batavia. Pembendungan itu pun bermaksud agar VOC di Batavia kekurangan air dan mudah kelelahan. Strategi ini ternyata cukup efektif, terbukti bangsa Belanda kekurangan air dan terjangkit wabah penyakit malaria dan kolera yang sangat membahayakan jiwa manusia.

Perlawanan pasukan Mataram yang kedua terpaksa mengalami kegagalan lagi karena :
a. Kalah persenjataan.
b. Kekurangan persediaan makanan, karena lumbung-lumbung persediaan makanan yang dipersiapkan di Tegal, Cirebon, dan Kerawang telah dimusnahkan oleh Kompeni.
c. Jarak Mataram - Batavia terlalu jauh.
d. Datanglah musim penghujan, sehingga taktik Sultan Agung untuk membendung sungai Ciliwung gagal.
e. Terjangkitnya wabah penyakit yang menyerang prajurit Mataram.

  • Perlawanan Banten terhadap VOC (1651-1682)
Pertentangan antara banten dengan VOC diawali Pada tahun 1619 J.P Coen berhasil merebut Jayakarta. VOC yang berpusat di Batavia ingin menguasai Selat Sunda, karena Selat Sunda merupaka daerah perdagangan Banten yang sangat penting, langkah Belanda ditentang terus oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Perlawanan Banten meningkat setelah Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta pada tahun 1651.
Hasil gambar untuk perlawanan banten

Untuk melemahkan kerajaan banten VOC melakukan politik "devide et impera". Pada tahun 1671 Sultan Ageng Tirtoyoso mengangkat putra mahkota (dikenal dengan sebutan Sultan Haji karena pernah naik haji) sebagai pembantu yang mengurusi urusan dalam negeri, sedangkan urusan luar negeri dipercayakan kepada Pangeran Purboyo ( adik Sultan Haji). Atas hasutan VOC, Sultan Haji mencurigai ayahnya dan menyatakan bahwa ayahnya ingin mengangkat Pangeran Purboyo sebagai raja Banten. Pada tahun 1680, Sultan Haji berusaha merebut kekuasaan, sehingga terjadilah perang terbuka antara Sultan Haji yang dibantu VOC melawan Sultan Ageng Tirtoyoso (ayahnya) yang dibantu Pangeran Purboyo. Sultan Ageng Tirtoyoso dan Pangeran Purboyo terdesak ke luar kota, dan akhirnya Sultan Ageng Tirtoyoso berhasil di tawan oleh VOC; sedangkan Pangeran Purboyo mengundurkan diri ke daerah Priangan. Pada tahun 1682 Sultan Haji dipaksa oleh VOC untuk menandatangani suatu perjanjian yang isinya :

animasi-bergerak-superman-0009
a. VOC mendapat hak monopoli dagang di Banten dan daerah pengaruhnya.
b. Banten dilarang berdagang di Maluku.
c. Banten melepaskan haknya atas Cirebon.
d. Sungai Cisadane menjadi batas wilayah Banten dengan VOC.


  • Perlawanan Makasar terhadap VOC (1666-1667)
Pada abad ke-17 di Sulawesi Selatan telah muncul beberapa kerajaan kecil seperti Gowa, Tello, Sopeng, dan Bone. Di antara kerajaan tersebut yang muncul menjadi kerajaan yang paling kuat ialah Gowa, yang lebih dikenal dengan nama Makasar yang mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin antara tahun 1654 - 1669.
Hasil gambar untuk perlawanan makasar terhadap voc
SULTAN HASANUDIN
Kerajaan Makasar menjadi pesaing berat bagi kompeni VOC pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur. Persaingan dagang tersebut terasa semakin berat untuk VOC sehingga VOC berpura-pura ingin membangun hubungan baik dan saling menguntungkan. Upaya VOC yang sepertinya terlihat baik ini disambut baik oleh Raja Gowa dan kemudian VOC diizinkan berdagang secara bebas. Setelah mendapatkan kesempatan berdagang dan mendapatkan pengaruh di Makasar, VOC mulai menunjukkan perilaku dan niat utamanya, yaitu mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan Hasanuddin.

Tuntutan VOC terhadap Makasar ditentang oleh Sultan Hasanudin dalam bentuk perlawanan dan penolakan semua bentuk isi tuntutan yang diajukan oleh VOC. Oleh karena itu, kompeni selalu berusaha mencari jalan untuk menghancurkan Makassar sehingga terjadilah beberapa kali pertempuran antara rakyat Makassar melawan VOC.


Pertempuran pertama terjadi pada tahun 1633 dan pertempuran kedua terjadi pada tahun 1654. Kedua pertempuran tersebut diawali dengan perilaku VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang masuk maupun keluar Pelabuhan Makasar. Dua kali upaya VOC tersebut mengalami kegagalan karena pelaut Makasar memberikan perlawanan sengit terhadap kompeni. Pertempuran ketiga terjadi tahun 1666 - 1667 dalam bentuk perang besar. Ketika VOC menyerbu Makasar, pasukan kompeni dibantu oleh pasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan Pasukan Kapten Yonker dari Ambon. Pasukan angkatan laut VOC, yang dipimpin oleh Speelman, menyerang pelabuhan Makasar dari laut, sedangkan pasukan Aru Palaka mendarat di Bonthain dan berhasil mendorong suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanudin serta melakukan penyerbuan ke Makasar.

Peperangan berlangsung seru dan cukup lama, tetapi pada saat itu Kota Makassar masih dapat dipertahankan oleh Sultan Hasanudin. Pada akhir kesempatan itu, Sultan Hasanudin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdamaian di Desa Bongaya pada tahun 1667.

Perlawanan rakyat Makasar akhirnya mengalami kegagalan. Salah satu faktor penyebab kegagalan rakyat Makasar adalah keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka. Perlawanan rakyat Makasar selanjutnya dilakukan dalam bentuk lain, seperti membantu Trunojoyo dan rakyat Banten setiap melakukan perlawanan terhadap VOC.

Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667, yang isinya :
  1. Wilayah Makasar terbatas pada Goa, wilayah Bone dikembalikan kepada Aru Palaka.
  2. Kapal Makasar dilarang berlayar tanpa izin VOC.
  3. Makasar tertutup untuk semua bangsa, kecuali VOC dengan hak monopolinya.
  4. Semua benteng harus dihancurkan, kecuali satu benteng Ujung Pandang yang kemudian diganti dengan nama Benteng Roterrdam.
  5. Makasar harus mengganti kerugian perang sebesar 250.000 ringgit.

  • Perlawanan Rakyat Maluku (1817)
Perlawanan yang dilakukan oleh Thomas Matulesi (Pattimura) terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota kecil di dekat pulau Ambon. Adapun Sebab-sebab terjadinya perlawanan ini adalah :
a. Rakyat Maluku menolak kehadiran Belanda karena pengalaman mereka yang menderita dibawah VOC
b. Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku dengan diberlakukannya kembali penyerahan wajib dan kerja wajib
c. Dikuasainya benteng Duursteide oleh pasukan Belanda

Akibat penderitaan yang panjang rakyat menetang Belanda dibawah pimpinan Thomas Matulesi atau Pattimura. Tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak dengan membakar perahu-perahu milik Belanda di pelabuhan Porto. Selanjutnya rakyat menyerang penjara Duurstede. Residen Van den Berg tewas tertembak dan benteng berhasil dikuasai oleh rakyat Maluku.
Hasil gambar untuk perlawanan maluku
PERLAWANAN RAKYAT MALUKU
Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda dikerahkan secara besar-besaran, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan kawan-kawan dan pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan rakyat Maluku.


  • Kemunduran VOC
Pemerintah Belanda di Eropa terjadi perubahan yang diakibatkan adanya Revolusi Perancis (1789 - 1799) dan membuat Republik Btaaf pada tahun 1795. Hutang VOC pada saat itu mencapai 136,7 juta gulden dan tak lagi tertolong. Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799. Semua hutang-hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Runtuhnya disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Banyak pegawai VOC yang korupsi
b. VOC terjerat banyak hutang

c. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat intervensi politik

d. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa
e. Penggunaan tentara sewaan yang membebani kas VOC
f. Menejemen yang jelek
g. Mutu pegawai yang merosot
h. Sistem monopoli yang sudah tidak sesuai lagi

VOC kemudian diambil alih oleh Belanda (repubik Bataaf / Bataafche Republiek). Pada awal pemerintahannya, Belanda menghadapi permasalahan yang kacau balau akibat dari sistem VOC yang kurang baik. Selain adanya perang yang berkepanjangan di Eropa, Belanda juga ketergantungan terhadap pemasukan berupa impor perak dari VOC yang pada saat itu terhambat oleh blokade yang dilakukan Inggris di Eropa.

Pada perkembangannya, hegemoni perebutan wilayah serta akibat pergolakan politik di Eropa berupa perluasan Revolusi Perancis oleh Napoleon Bonaparte menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis. Hal ini menyebabkan tanah jajahan Belanda diambil alih oleh Prancis.


animasi-bergerak-selamat-tinggal-0009

TOKOH TOKOH KOLONIAL BELANDA

animasi-bergerak-selamat-datang-0112



SUMBER: http://uryden98.blogspot.co.id/

➽ Thomas Stamford Raffles


Thomas Stamford Bingley Raffles (lahir di Jamaica6 Juli 1781 – meninggal di LondonInggris5 Juli1826 pada umur 44 tahun) adalah Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warganegara Inggris. Ia pendiri kota dan negara kota Singapura. Ia salah seorang Inggris yang paling dikenal sebagai yang menciptakan kerajaan terbesar di dunia.
Hasil gambar untuk thomas raffles
Thomas Stamford Raffles

      Bidang Ilmu Pengetahuan. Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid. Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun1820 dan dibagi tiga jilid Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi, Dirintisnya Kebun Raya Bogor. Memindahkan Prasasti Airlangga ke CalcuttaIndia sehingga diberi nama Prasasti Calcutta.
Latar belakang Keluarga Tak banyak diketahui tentang orangtua Raffles. Ayahnya, Kapten Benjamin Raffles, terlibat dalam perdagangan budak di Kepulauan Karibia, dan meninggal mendadak ketika Thomas baru berusia 15 tahun, sehingga keluarganya terperangkap utang. Ia langsung mulai bekerja sebagai seorang pegawai di London untuk Perusahaan Hindia Timur Britania. Pada 1805 ia dikirim ke pulau yang kini dikenal sebagai Penang, di negara Malaysia, yang saat itu dinamai Pulau Pangeran Wales. Itulah awal-mula hubungannya dengan Asia Tenggara.Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur Jawa pada tahun 1811 dan dipromosikan sebagai Gubernur Sumatera tidak lama kemudian, ketika Inggris mengambil alih jajahan-jajahan Belanda ketika Belanda diduduki oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis.

⟹ Vasco da gama
      
Vasco da Gama(lahir di SinesAlentejoPortugal, sekitar 1469 – 24 Desember 1524 di KochiIndia) adalah seorang penjelajah berkebangsaan Portugis, yang menemukan jalur jalan laut langsung dariEropa ke MalabarIndia dengan melakukan penjelajahan laut mengelilingi Afrika.
Hasil gambar untuk vasco da gama
Add caption
    Latar belakang:Da Gama ditugasi oleh Raja Manuel I dari Portugal untuk mencari negeri-negeri Kristendi benua Timur (Baginda, seperti banyak orang Eropa lainnya, mengira bahwa India adalah Kerajaan Kristen dari Prester John), dan untuk mendapatkan akses Portugis ke pasar komersial di benua Timur. Da Gama memperluas penjelajahan laut dari pendahulunya Bartolomeu Dias, yang pertama-tama mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika pada 1488, yang berpuncak dengan penjelajahan laut Portugis yang didukung oleh sekolah pelayaran dari Henrique sang NavigatorPelayaran da Gama berhasil membangun rute lautan dari Eropa ke India yang memungkinkan perdagangan dengan Timur Jauh, tanpa menggunakan rute kafilah Jalur Sutera yang mahal dan tidak aman, antara Timur Tengah dan Asia Tengah. Namun, pelayaran ini juga terhambat oleh kegagalannya untuk membawa barang-barang yang menarik bagi bangsa-bangsa di Asia Kecil dan India. Rute ini penuh bahaya:hanya 54 dari 170 kelasi, dan dua dari empat kapal, yang kembali ke Portugal dengan selamat pada 1499. Namun demikian, pelayaran pertama da Gama langsung menghasilkan era dominasi Eropa selama ratusan tahun melalui kekuatan laut dan perdagangan, dan kolonialismePortugis selama 450 tahun di India yang menghasilkan kekayaan dan kekuasaan bagi takhta Portugal. Da Gama dan istrinya, Catarina de Ataíde, mempunyai enam anak lelaki dan seorang anak perempuan:Francisco da GamaConde da VidigueiraEstevão da GamaPaulo da GamaCristovão da Gama;Pedro da Silva da GamaAlvaro de Athaide; dan Isabel de Athaide da Gama.


➨  Herman Williem Daendles


      Herman Willem Daendels (lahir di Hattem21 Oktober 1762 – meninggal di Ghana2 Mei 1818 pada umur 55 tahun), adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-Jenderal Hindia-Belandayang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis.
       Kembali ke Eropa Sekembali Daendels di Eropa, Daendels kembali bertugas di tentara Perancis. Dia juga ikut tentara Napoleon berperang ke Rusia. Setelah Napoleon dikalahkan di Waterloo dan Belandamerdeka kembali, Daendels menawarkan dirinya kepada Raja Willem I, tetapi Raja Belanda ini tidak terlalu suka terhadap mantan Patriot dan tokoh revolusioner ini. Tetapi biar bagaimanapun juga, pada tahun 1815 ia ditawari pekerjaan menjadi Gubernur-Jenderal di Ghana. Ia meninggal dunia di sana akibat malaria pada tanggal 8 Mei 1818.
       Pada tahun 1780 dan 1787 ia ikut para kumpulan pemberontak di Belanda dan kemudian melarikan diri ke Perancis. Di sana ia menyaksikan dari dekat Revolusi Perancis dan lalu menggabungkan diri dengan pasukan Batavia yang republikan. Akhirnya ia mencapai pangkat Jenderal dan pada tahun 1795 ia masuk Belanda dan masuk tentara Republik Batavia dengan pangkat Letnan-Jenderal. Bahkan ia mengintervensi secara militer selama dua kali. Tetapi invasi orang Inggris dan Rusia di provinsi Noord-Holland berakibat buruk baginya. Ia dianggap kurang tanggap dan diserang oleh berbagai pihak. Akhirnya ia kecewa dan mengundurkan diri dari tentara pada tahun 1800. Ia memutuskan pindah keHeerdeGelderland.
        Karier Pada tahun 1806 ia dipanggil oleh Raja Belanda, Raja Louis (Koning Lodewijk) untuk berbakti kembali di tentara Belanda. Ia ditugasi untuk mempertahankan provinsi Friesland dan Groningen dari serangan Prusia. Lalu setelah sukses, pada tanggal 28 Januari 1807 atas saran Kaisar Napoleon Bonaparte, ia dikirim ke Hindia-Belanda sebagai Gubernur-Jenderal.

➤  Ferdinand magellan

       Ferdinand Magellan ( bahasa Spanyol: Fernando de Magallanes,  1480 – 27 April 1521) adalah seorang petualang Portugis. Dia lahir di Sabrosa, di Portugal utara, dan melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan Rempah-rempah" (Kepulauan Maluku).
Hasil gambar untuk ferdinand magellan

      Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia, orang Eropapertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipinadalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, setelah mengelilingi bumi.
     Tergolong sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa, pelayaran Magelhaens merupakan tonggak sejarah Abad Penjelajahan yang Agung—abad yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan Mamon. Sungguh mendebarkan untuk memperhatikan kisah pria yang luar biasa ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah
       Latar Belakang Ajudan Istana menjadi Pelaut Tak Kenal Gentar :Keluarga Magelhaens adalah keluarga bangsawan, maka, menurut kebiasaan setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sebagai ajudan di istana kerajaan.
       Tragedi—Runtuhnya Suatu Impian Sebagai pria yang sangat religius, Magelhaens mengajak banyak penduuduk lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi kebinasaannya. Ia menjadi terlibat dalam pertikaian antarsuku dan, dengan hanya 60 pria, menyerang sekitar 1.500 penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa senapan busur, senapan kuno, dan Allah akan menjamin kemenangannya. Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.
      Ketika Selamat dari bencana Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Di antara yang selamat, terdapat dua orang Itali, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (bahasa Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sebagai Kepala Pelayan. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia
Hasil gambar untuk thomas raffles
animasi bergerak gif
Thomas Stamford Raffles

➸  Bartolomeu dias

Hasil gambar untuk Bartolomeu dias\

animasi bergerak gif
       Bartolomeu Dias (bahasa Inggris: Bartholomew Diaz) (Algarve1450 – Tanjung Harapan29 Mei 1500) adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dariAfrika, dan diketahui sebagai penjelajah Eropa pertama yang pernah melakukannya. Pada tahun 1481, ia menyertai Diogo de Azambuja melakukan ekspedisi di Pantai EmasBartolomeu Dias adalah seorang ksatria istana kerajaan, kepala penjaga gudang kerajaan dan ahli berlayar dari pasukan perang São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia.


➦  Van Deventer


      Conrad Theodore van Deventer (1857-1915) dikenal sebagai seorang ahli hukum Belanda dan juga tokoh Politik Etis.
Dia pada usia muda bertolak ke Hindia Belanda. Dalam waktu sepuluh tahun, Deventer telah menjadi kaya, karena perkebunan perkebunan swasta serta maskapai minyak BPM yang bermunculan saat itu banyak membutuhkan jasa penasihat hukum.
Hasil gambar untuk van deventer

Pada sebuah surat tertanggal 30 April 1886 yang ditujukan untuk orang tuanya, Deventer mengemukakan perlunya sebuah tindakan yang lebih manusiawi bagi pribumi karena mengkhawatirkan akan kebangkrutan yang dialami Spanyol akibat salah pengelolaan tanah jajahan.
       Lalu pada 1899 Deventer menulis dalam majalah De Gids (Panduan), berjudul Een Eereschuld (Hutang kehormatan). Pengertian Eereschuld secara substasial adalah "Hutang yang demi kehormatan harus dibayar, walaupun tidak dapat di tuntut dimuka hakim” sementara Hindia Belanda saat itu miskin dan terbelakang. Jadi sudah sepantasnya jika kekayaan tersebut dikembalikan.Ketika Deventer menjadi anggota Parlemen Belanda, ia menerima tugas dari menteri daerah jajahan Idenburg untuk menyusun sebuah laporan mengenai keadaan ekonomi rakyat pribumi di Jawa dan Madura. Dalam waktu satu tahun, Deventer berhasil menyelesaikan tugasnya (1904). Dengan terbuka Deventer mengungkapkan keadaan yang menyedihkan, kemudian dengan tegas mempersalahkan kebijakan pemerintah. Tulisan itu sangat terkenal, dan tentu saja mengundang banyak reaksi pro-kontra. Sebuah tulisan lain yang tak kalah terkenalnya adalah yang dimuat oleh De Gids juga (1908) ialah sebuah uraian tentang Hari Depan Insulinde, yang menjabarkan prinsip-prinsip etis bagi beleid pemerintah terhadap tanah jajahannya.
Yayasan Kartini : Kartinischool ("sekolah Kartini") di Semarang di masa Hindia BelandaKetika pada tahuan 1911 surat-surat Kartini diterbitkan, Van Deventer terkesan sekali, sehingga tergerak untuk menulis sebuah resensi yang panjang-lebar, sekadar untuk menyebarluaskan cita-cita Kartini, yang cocok dengan cita-cita Deventer sendiri : mengangkat bangsa pribumi secara rohani dan ekonomis, memperjuangkan emansipasi mereka.
Secara pribadi, Van Deventer pernah bertemu dengan Kartini, waktu puteri Bupati Jepara itu berumur 12 tahun, tapi komunikasi tidak berlanjut. Waktu Kartini mulai menulis surat-suratnya kepada teman-teman puteri di Negeri Belanda, keluarga Van Deventer sudah meninggalkan Indonesia. Baru lewat surat-surat terbitan Abendanon, keluarga Deventer menaruh minat terhadap cita-cita Kartini.
Sejak itulah, Nyonya Van Deventer tampil ke muka. Tahun 1913 ia mendirikan Yayasan Kartini, yang dimaksudkan untuk membuka sekolah-sekolah bagi puteri-puteri pribumi sesudah van Deventer meninggal (1915), Nyonya Deventer sendirilah yang mengurus segala-galanya dengan tak kenal lelah. Ribuan murid puteri pun memasuki "Sekolah Kartini" yang bernaung dibawah Yayasan Kartini.
Waktu Belanda diduduki Jerman (1942), Nyonya Deventer meninggal dalam usia 85 tahun. Ia mewariskan sejumlah besar dana yang harus dimanfaatkan untuk memajukan bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan. Selanjutnya dana tersebut dikelola oleh Van Deventer-Maasstichting.


➺  Cornelis de houtman

     Cornelis de Houtman (lahir di GoudaHolland SelatanBelanda2 April 1565 – meninggal di Aceh11 September 1599 pada umur 34 tahun) yang merupakan saudara dari Frederik de Houtman, adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Kerajaan Portugis mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut, dan perjalanan de Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda, meski perjalanan tersebut sebenarnya berlangsung buruk.
Hasil gambar

     Tiba di Jawa : Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249 orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal BelandaSultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di Banten, mengusir kapal Belanda tersebut.
Kapal-kapal tersebut lalu berlayar ke Bali, dan bertemu dengan raja Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Februari 1597. Kapal-kapal Portugis melarang mereka mengisi persediaan air dan bahan-bahan di St. Helena. Dari 249 awak, hanya 87 yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat pertempuran dengan pasukan Inong Balee yang dipimpin Malahayati tanggal 11 September 1599dalam pertempurah satu lawan satu dengan Malahayati.
      Latar belakang dan awal perjalanan: Pada tahun 1592 Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa untuk menemukan sebanyak mungkin informasi mengenai Kepulauan Rempah-Rempah. Pada saat de Houtman kembali ke Amsterdan, Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. Para pedagang tersebut memastikan bahwa Banten merupakan tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka mendirikan compagnie van Verre (yang berarti "Perusahaan jarak jauh"), dan pada 2 April 1595 empat buah kapal meninggalkan         Amsterdam:Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan Duyfken.Perjalanannya dipenuhi masalah sejak awal. Penyakitseriawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, di mana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. (Teluk di Madagaskar tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai "Kuburan Belanda").

⟲  Jan Pieterzoon Coen


      Jan Pieterszoon Coen (lahir di HoornBelanda8 Januari 1587 – meninggal di Batavia21 September1629 pada umur 42 tahun) adalah Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda yang keempat dan keenam. Pada masa jabatan pertama ia memerintah antara tahun 1619 – 1623, masa jabatan yang kedua berlangsung antara tahun 1627 – 1629.
Perjalanan pertama ke Hindia: Pada tahun 1607 ia kembali ke Hoorn lalu pada tanggal 22 Desemberpada tahun yang sama ia berangkat ke Hindia. Pada kesempatan ini ia diberi nama Coen. Ia kembali lagi pada tahun 1610. Pada perjalanan pertamanya ke Hindia tidak banyak yang diketahui selain bahwa atasannya, Pieter Willemszoon Verhoeff konon dibunuh orang Banda saat negosiasi pembelian rempah-rempah. Hal ini bisa jadi memicu kekejian Coen dalam menghadapi orang Banda pada masa depan
Pengangkatan sebagai Gubernur-Jenderal
       Lalu di Banten, pada usia 31 tahun, pada tanggal 18 April 1618, ia diangkat menjadi Gubernur-Jenderal. Akan tetapi baru pada 21 Mei 1619 ia resmi memangku jabatan tersebut dari Gubernur Jenderal sebelumnya, Laurens Reael. Setelah menjadi Gubernur-Jenderal, ia tidak tahan terhadap orang Banten dan orang Inggris di sana, maka iapun memindahkan kantor Kompeni ke Jakarta, di mana ia membangun pertahanan. Pada tanggal 30 Mei 1619 dia menaklukkan Jayakarta dan namanya diubah menjadi Batavia (Batavieren).Sementara itu orang-orang Inggris tidak diam, mereka marah atas perlakuan orang Belanda terhadap orang Inggris di Maluku. Sebagai dendam mereka merebut sebuah kapal Belanda De Swarte Leeuw yang berisi penuh dengan muatan. Maka setelah itu pertempuran antara kedua kubu pun dimulai. J.P. Coen sebagai pemimpin Belanda, bisa memenangkan pertempuran melawan orang Inggris. Setelah menang melawan Inggris, ia merusak Jakarta dan membangun benteng Belanda di kota itu. Di atas puing-puing kota Jakarta ia membangun kota baru yang dinamakannya menjadi Batavia. Jan Pieterszoon Coen meninggal di Batavia pada tanggal 21 September 1629. Terdapat 2 versi yang berbeda mengenai penyebab kematian Coen.
Hasil gambar untuk pieter coen

Jalan raya pos
    Jalan Raya Pos adalah jalan yang panjangnya kurang lebih 1000 km yang terbentang sepanjang utaraPulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan. Dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-JenderalHerman Willem Daendels. Pada tiap-tiap 4,5 kilometer didirikan pos sebagai tempat perhentian dan penghubung pengiriman surat-surat. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah memperlancar komunikasi antar daerah yang dikuasai Daendels di sepanjang Pulau Jawa dan sebagai benteng pertahanan di Pantai Utara Pulau Jawa. Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris,Daendels membutuhkan armada militer yang kuat dan tangguh. Daendels membentuk pasukan yang berasal dan masyarakat pribumi. Daendels kemudian mendirikan pendidikan militer di Batavia, dan tempat pembuatan atau pabrik senjata di Semarang.
Ketika baru saja menginjakkan kakinya di Pulau Jawa, Daendels berangan untuk membangun jalur transportasi sepanjang pulau Jawa guna mempertahankan Jawa dari serangan Britania. Angan-angan Daendels untuk membangun jalan yang membentang antara Pantai Anyer hingga Panarukan, direalisasikannya dengan mewajibkan setiap penguasa pribumi lokal untuk memobilisasi rakyat, dengan target pembuatan jalan sekian kilometer.
Panarukan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten SitubondoJawa TimurIndonesia.Nama Panarukan dikenal terutama sebagai ujung timur Jalan Raya Pos atau Grote Postweg yang dibangunDaendels.
Anyar atau anyer adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten SerangProvinsi BantenIndonesia. Kecamatan ini memiliki pantai yang sangat terkenal sebagai daerah pariwisata.

⤄  Van den bosch

     Johannes graaf van den Bosch (lahir di HerwijnenLingewaal1 Februari 1780 – meninggal di Den Haag28 Januari 1844 pada umur 63 tahun) adalah Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda yang ke-43. Ia memerintah antara tahun 1830 – 1834. Pada masa pemerintahannya Tanam Paksa (Cultuurstelsel) mulai direalisasi, setelah sebelumnya hanya merupakan konsep kajian yang dibuat untuk menambah kas pemerintah kolonial maupun negara induk Belanda yang kehabisan dana karena peperangan di Eropa maupun daerah koloni (terutama di Jawa dan Pulau Sumatera).
Hasil gambar

Biografi Van den Bosch dilahirkan di Herwijnen, Provinsi Gelderland, Belanda. Kapal yang membawanya tiba di Pulau Jawa tahun 1797, sebagai seorang letnan; tetapi pangkatnya cepat dinaikkan menjadi kolonel. Pada tahun 1810 sempat dipulangkan ke Belanda karena perbedaan pendapat dengan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Setelah kepulangannya ke Belanda pada bulan November 1813, Van den Bosch beragitasi untuk kembalinya Wangsa Oranje. Dia diangkat kembali sebagai kolonel di ketentaraan dan menjadi Panglima Maastricht. Di Belanda karier militernya membuatnya terlibat sebagai komandan di Maastricht dengan pangkat sebagai mayor jenderal. Di luar kegiatan karier, Van den Bosch banyak membantu menyadarkan warga Belanda akan kemiskinan akut di wilayah koloni. Pada tahun 1827, dia diangkat menjadi jenderal komisaris dan dikembalikan keBatavia (kini Jakarta), hingga akhirnya menjadi Gubernur Jenderal pada tahun 1830. Van den Bosch kembali ke Belanda sesudah lima tahun. Dia pensiun secara sukarela pada tahun 1839.

Hasil gambar untuk thomas raffles
Thomas Stamford Raffles
Hasil gambar untuk thomas raffles
Thomas Stamford Raffles




d Raffles
Hasil gambar untuk herman willem daendels
Add caption

Pages